Kumpulkansemua ide dari masing-masing anggota tim. Tuliskan semua ide dan keterangannya. Semakin spesifik keterangan suatu ide, semakin baik, gaes. Makanya minta setiap anggota tim untuk mempersiapkan idenya sebaik mungkin. Brief singkat yang disebar sebelum brainstorming bisa membantu brainstorming bagian pertama menjadi lebih cepat.
27 SEP 2022 1253 SEPUTAR KARIR 2299 KALI DI BACA 0 KOMENTAR 0 KALI DIBAGIKAN Dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan biasanya kita akan sering diskusi dan melakukan brainstorming bersama tim, Hal ini dilakukan karena dengan melakukan brainstorming kita bisa mencari Bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah sehingga hasil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Untuk tujuannya sendiri pelaksanaan brainstorming biasanya untuk mengumpulkan berbagai pendapat, informasi serta pengalaman yang kemudian dijadikan sebuah peta informasi atau peta gagasan. Selain itu brainstorming juga dilakukan supaya seseorang berani untuk mengeluarkan ide dan juga gagasan yang dimiliki masing-masing. Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu brainstorming dan teknik brainstorming apa saja yang di cocok digunakan saat bekerja kamu bisa mencoba beberapa teknik yang akan kamu bahas berikut ini. Pengertian Brainstorming Brainstorming artinya adalah kegiatan berkelompok yang mana para pesertanya saling memberikan berbagai ide mengenai sebuah topik atau permasalahan, untuk pelaksanaan dari brainstorming ini membantu peserta dalam mengekspresikan berbagai ide yang dimiliki lalu kemudian dicatat agar nantinya bisa digunakan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan atau permasalahan. 8 Teknik Brainstorming yang Cocok Digunakan Saat Bekerja Dalam melaksanakan brainstorming ada beberapa teknik yang bisa kamu gunakan dan bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Tim ketika akan melakukan brainstorming, untuk beberapa tekniknya yaitu Brainwriting Teknik brainstorming yang pertama adalah brainwriting, Teknik ini dilakukan oleh setiap anggota tim dengan cara menuliskan ide-ide mereka secara anonim, Teknik ini mendorong setiap bagian dari tim untuk bisa mengungkapkan gagasan mereka. Dengan melakukan brainwriting bisa mencegah ada ide yang dominan dari seseorang dan bisa memberikan kesempatan bagi rekan kerja yang introvert untuk bisa tetap berkontribusi dalam memberikan ide-ide atau masukan. Setiap ide yang ditulis nantinya akan dikumpulkan dan dipilih secara acak untuk bisa didiskusikan bersama. Figuring storming Teknik brainstorming berikutnya adalah figuring storming, Jika kamu pernah mempertimbangkan bagaimana orang lain bisa menangani situasi ataupun apa yang mungkin mereka katakan tentang sebuah topik tertentu maka teknik brainstorming yang satu ini akan mewajibkan kamu untuk melihat dari perspektif dan sudut pandang yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan. Figuring storming akan bekerja paling baik untuk tim yang menemukan ide yang sama dalam menyelesaikan Project yang diselesaikan secara berulang. Rapid ideation Dalam menyelesaikan pekerjaan jika ada batasan waktu seringkali hasil yang akan diterima di akhir bisa saja menjadi lebih baik, dengan menggunakan teknik brainstorming rapid ideation Teknik ini akan menerapkan batasan waktu pada anggota tim dalam memberikan ide dan juga solusi sebanyak mungkin. Setelah itu maka ide dan solusi yang sudah diberikan oleh anggota tim akan didiskusikan bersama, Teknik brainstorming ini menjadi salah satu cara yang bagus untuk memicu kreativitas dari anggota tim dalam menyelesaikan pekerjaan. Starbursting Teknik brainstorming berikutnya adalah starbursting, Teknik brainstorming ini akan membantu kelompok untuk bisa mengeksplorasi ide serta mengajukan pertanyaan yang spesifik mengenai topik yang akan di brainstorming. Dalam memulainya kamu dan anggota tim bisa menggambarkan bintang dengan 6 titik dan pada bagian tengah tuliskan ide utamanya, lalu kamu bisa beri label pada setiap titik bintang dengan sebuah pertanyaan yang mengandung 5W + 1H. Berikutnya kamu dan tim bisa mengembangkan serangkaian pertanyaan tersebut pada setiap poinnya, Teknik ini cukup populer karena sifatnya yang eksploratif bisa saja satu pertanyaan bisa memicu pertanyaan lain sehingga akan memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan dan menjadi sebuah solusi dalam menyelesaikan pekerjaan. Mind mapping Teknik brainstorming berikutnya adalah mind mapping, Teknik ini menjadi salah satu teknik brainstorming yang memang cukup populer dan sering digunakan, teknik ini merupakan sebuah metode badan suami visual non linear yang bisa membantu kamu dalam mengasah sebuah pertanyaan atau topik serta menghubungkan antara ide-ide yang berbeda menjadi satu kesatuan. Kamu bisa memulainya dengan menulis topik di tengah kemudian kembangkan topik tersebut dengan menulis ide dari setiap orang sebagai cabang dari topik yang ada di tengah, Teknik ini bisa memudahkan kamu dan tim dalam menangkap ide dari semua orang, serta membangun ide tersebut dan memvisualisasikannya agar bisa saling terhubung. Round robin Berikutnya adalah teknik round Robin, Teknik brainstorming ini dimulai dengan tim membentuk sebuah lingkaran terlebih dahulu, kemudian pemimpin dari tim ataupun fasilitator akan mengajukan sebuah pertanyaan ataupun meminta semua orang dalam lingkaran tersebut untuk bisa berkontribusi satu persatu dalam memberikan ide atau pertanyaan. Kemudian fasilitator bisa mencatat semua ide yang diberikan sehingga nantinya bisa didiskusikan setelah sesi tersebut selesai, Teknik brainstorming ini memungkinkan setiap orang untuk ikut serta dan berkontribusi namun kamu harus memperlakukan setiap ide yang dikumpulkan dengan bobot yang sama agar tidak ada yang merasa diabaikan. Analisis SWOT Berikutnya kamu juga bisa menggunakan analisis SWOT dalam melakukan brainstorming, seperti yang kita ketahui bahwa Teknik ini juga merupakan sebuah teknik perencanaan strategi yang bisa kamu gunakan untuk mengevaluasi sebuah produk, proyek, bahkan orang lain. Adapun untuk singkatan dari SWOT sendiri adalah Strengths Bagaimana produk, proyek, atau bisnis mendominasi dan menonjol dari para pesaingnya? Weaknesses Apa kekurangan yang dapat merugikan atau membahayakan produk, proyek, atau bisnis? Opportunities Peluang apa yang dapat dimanfaatkan bisnis? Threats Apa kemungkinan penyebab yang mungkin mengintai produk, proyek, atau bisnis? Design Thinking Jika kamu bekerja menjadi seorang UI UX design tentunya sudah tidak asing dengan design thinking, sebelum memulai melakukan desain biasanya pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan cara melakukan desain thinking terlebih dahulu, dalam proses design thinking ini akan ada beberapa proses yaitu Proses Define Proses Ideate User flow Crazy8 Wireframe UI Design Prototype Design thinking ini merupakan salah satu proses berulang di mana kamu berusaha memahami penggunaan serta harus bisa mendefinisikan ulang masalah dalam usaha untuk mengidentifikasi strategi alternatif dan juga solusi yang sebelumnya bisa tidak tampak dalam pemahaman awal pembuatan sebuah produk ataupun desain. Itulah tadi pembahasan mengenai 8 teknik brainstorming yang cocok digunakan saat bekerja, seperti yang telah disebutkan pada poin-poin di atas dalam melakukan brainstorming kamu bisa memilih teknik terbaik untuk bisa menyelesaikan masalah dan tujuan kamu di dalam pekerjaan. Dan juga selain brainstorming yang sudah disebutkan di atas tentunya masih ada banyak cara dan juga teknik diskusi serta kolaborasi lain yang bisa kamu gunakan, namun beberapa teknik di atas juga sudah cukup dalam menyelesaikan sebuah permasalahan pada pekerjaan. Bagi kamu yang saat ini belum memiliki pekerjaan kamu bisa mencari lowongan pekerjaan pada TopKarir, dapatkan juga informasi menarik lainnya seputar Dunia karir dan pekerjaan hanya di TipsKarir.
Petapikiran dapat digunakan dengan berbagai cara: Untuk brainstorming ide-ide, baik dalam kegiatan individu maupun kelompok. Cari ide utama. Representasi itu dapat dilakukan dengan gambar dan kata, yang mudah dikaitkan dengan ide, atau hanya dengan menggunakan salah satu dari keduanya. Namun, disarankan untuk menggunakan kata bersama
Kamu tentu sudah sering dengar kata brainstorming, kan? Tahukah kamu kalau ternyata ada banyak teknik brainstorming? Brainstorming dilakukan untuk menemukan ide dan solusi inovatif terhadap suatu permasalahan. Namun, masalah terbesar dengan brainstorming, menurut Fast Company, adalah hanya 60-75% peserta ikut dalam serta dalam diskusi. Untuk itu, kamu harus memilih teknik brainstorming yang sesuai dengan kondisi tim. Berikut Glints berikan ulasan teknik-teknik brainstorming di bawah ini. 7 Teknik Brainstorming 1. Brainwriting Setiap anggota tim menuliskan ide-ide mereka secara anonim. Hal ini mendorong setiap bagian dari tim mengungkapkan gagasan mereka. Cara ini bisa mencegah ada ide yang dominan dari seseorang dan memberikan kesempatan bagi rekan kerja introvert untuk tetap berkontribusi. Setiap ide lalu dikumpulkan dan dipilih secara acak untuk didiskusikan bersama. Alternatif lain, ide bisa dikumpulkan dan disortir oleh pemimpin diskusi atau tim. 2. Figuring storming Pernah mempertimbangkan bagaimana orang lain mungkin menangani situasi? Atau apa yang mungkin mereka katakan tentang topik tertentu? Teknik brainstorming yang satu ini mewajibkanmu melihat perspektif dari sudut pandang yang berbeda. Teknik ini bekerja paling baik untuk tim yang menemukan ide selalu sama untuk proyek yang berulang. 3. Rapid ideation Bekerja dalam batasan waktu seringkali memberi hasil dengan kualitas yang lebih baik. Rapid ideation menggunakan teknik ini dengan menetapkan batas waktu pada anggota tim dalam memberi ide atau solusi sebanyak mungkin. Kemudian, ide tersebut akan didiskusikan bersama. Menurut Lucidspark, metode brainstorming ini adalah cara yang bagus untuk memicu kreativitas. 4. Starbursting Teknik brainstorming starbursting membantu kelompok mengeksplorasi ide dengan mengajukan pertanyaan spesifik tentang topik brainstorming. Untuk memulai, gambarlah bintang dengan 6 titik. Pada bagian tengah tuliskan ide utamanya. Kemudian, beri label pada setiap titik bintang dengan pertanyaan 5 W+1 H. Selanjutnya, mengutip Lucidchart, kembangkan serangkaian pertanyaan tersebut pada setiap poinnya. Starbursting populer karena sifatnya yang eksploratif. Satu pertanyaan bisa memicu pertanyaan lain. Sehingga muncul ide-ide baru yang dapat dikembangkan jadi sebuah solusi. 5. Mind mapping Teknik brainstorming yang satu ini memang cukup populer. Teknik ini merupakan metode brainstorming visual non-linier yang membantu kamu mengasah pertanyaan atau topik dan menghubungkan antara ide-ide yang berbeda. Mulailah dengan menulis topik di tengah, kemudian kembangkan. Tulis ide setiap orang sebagai cabang di tengah. Mind mapping bisa memudahkan kamu menangkap ide semua orang, membangun ide, dan memvisualisasikan bagaimana ide-ide tersebut bisa saling terhubung. 6. Round robin Teknik ini dimulai dengan tim membentuk lingkaran terlebih dahulu. Lalu, seorang pemimpin tim atau fasilitator akan mengajukan pertanyaan atau meminta semua orang dalam lingkaran untuk berkontribusi satu per satu. Secara bersamaan, fasilitator mencatat semua ide sehingga dapat didiskusikan setelah sesi berbagi pendapat selesai. Round robin, dikutip dari Wrike, memungkinkan setiap orang untuk ikut serta dan berkontribusi. Namun, kamu harus memperlakukan setiap ide dengan bobot yang sama supaya tidak ada yang merasa diabaikan, ya. 7. Analisis SWOT Bukan hanya teknik brainstorming, analisis SWOT juga merupakan perencanaan strategis yang dapat kamu gunakan untuk mengevaluasi produk, proyek, orang, atau bisnis. SWOT adalah singkatan dari Strengths Bagaimana produk, proyek, atau bisnis mendominasi dan menonjol dari para pesaingnya? Weaknesses Apa kekurangan yang dapat merugikan atau membahayakan produk, proyek, atau bisnis? Opportunities Peluang apa yang dapat dimanfaatkan bisnis? Threats Apa kemungkinan penyebab yang mungkin mengintai produk, proyek, atau bisnis? Itulah tadi penjelasan tentang berbagai teknik brainstorming yang bisa kamu coba. Nah, seperti yang Glints sebutkan, dalam melakukan brainstorming, pilih teknik terbaik untuk masalah dan tujuanmu, ya. Selain brainstorming, masih ada cara diskusi dan kolaborasi lain yang bisa kamu gunakan, lho. Yuk, temukan dan baca artikel-artikel terkaitnya dengan klik di sini! Effective Brainstorming Techniques 4 Group Brainstorming Techniques Techniques Effective Brainstorming Brainstorming Doesnât Work; Try This Technique InsteadProdukyang dibuat akan menyesuaikan dengan tempat akan diletakkannya produk tersebut. Ide produk dapat muncul saat dilakukan pengamatan pada sebuah tempat. Apabila proses pengembangan desain dilakukan dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan curah pendapat brainstorming, diskusi, dan tukar pikiran untuk memperoleh desain akhir yang
Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan âŚ. A. pemikiran B. pengkhayalan C. curah pendapat D. pencarian di internet E. mencari tutorial DIYPembahasanPencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan curah C-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat
Denganberempati dengan pengguna Anda, mempraktikkan brainstorming dan Uji Coba/bereksperimen dengan ide-ide Anda, Anda dan tim akan dapat memanfaatkan kekuatan kreatif kolektif Anda. Pelajari selengkapnya bagaimana cara menjalankan design thinking di perusahaan Anda dengan mengikuti online training Speed Up Innovation using Design thinking
Ilustrasi Pencarian Ide. Sumber PiacquadioPengertian BrainstormingBrainstorming merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki masalah secara sistematis, kritis, serta logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan Brainstorming. Sumber Melakukan BrainstormingIlustrasi Brainstorming yang Baik. Sumber
Tahapideasi dalam design thinking adalah tahap saat anggota tim memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada.Proses awalnya adalah dengan merumuskan HMW Question - pertanyaan "How Might We" - pertanyaan ini membuka kemungkinan-kemungkinan awal untuk memicu ide-ide kreatif lebih banyak.Untuk mudahnya, "How might we" kita terjemahkan bebas
Sebagian dari kita mungkin pernah merasa kesal atau frustrasi karena kehabisan ide ketika sedang bekerja atau membuat tugas. Brainstorming bisa membantu kita mengatasi hal ini. Brainstorming umumnya dilakukan secara berkelompok, tetapi bisa juga dilakukan secara mandiri. Brainstorming adalah sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. Seperti namanya, brainstorming memiliki tujuan untuk merangsang otak berpikir secara logis, spontan, dan kreatif. Beragam Manfaat Brainstorming Ada beragam manfaat yang bisa Anda peroleh dari proses brainstorming, yakni Memecahkan masalah Memunculkan inovasi atau ide baru Memperjelas atau mewujudkan ide-ide yang abstrak Menyederhanakan ide yang terlalu besar dan sulit untuk dicapai Mendorong kreativitas Melatih diri untuk berpikir kritis Brainstorming Kelompok dan Individu Seperti yang dikatakan sebelumnya, brainstorming biasanya dilakukan secara berkelompok. Brainstorming dalam kelompok dapat menjadi sarana untuk menyumbangkan ide dan gagasan yang kreatif secara bebas dan terbuka. Semakin banyak partisipan yang mengikuti brainstorming, semakin kaya dan beragam pula ide yang dihasilkan. Kendati umumnya dilakukan secara berkelompok, brainstorming juga bisa dilakukan seorang diri. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa brainstorming individu sering kali menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas dibandingkan brainstorming berkelompok. Pasalnya, saat brainstorming berkelompok, terkadang seseorang bisa terlalu memikirkan ide atau pendapat orang lain. Hal ini bisa membuat kita merasa takut atau ragu untuk mengemukakan ide di depan banyak orang, padahal mungkin ide tersebut sangat baik. Sebaliknya, dalam brainstorming individu, kita bisa lebih bebas mengeluarkan ide-ide yang ada. Cara Melakukan Brainstorming Sebenarnya ada banyak cara brainstorming yang bisa Anda lakukan. Namun, ada 2 pendekatan yang umum dipakai, baik secara berkelompok maupun mandiri, yaitu Mengajukan pertanyaan Salah satu metode brainstorming yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait hal yang ingin dibahas. Anda bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan dasar, seperti Apa penyebab masalah? Kapan masalah terjadi? Di mana masalah terjadi? Siapa yang terlibat dalam masalah? Mengapa masalah terjadi? Bagaimana masalah terjadi? Jika pertanyaan-pertanyaan dasar di atas sudah terjawab, jawaban tersebut bisa dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan Anda pada ide dan solusi dari masalah yang ada. Menulis bebas Menulis adalah metode brainstorming yang bertujuan untuk mengalirkan ide-ide yang ada di otak ke dalam bentuk tulisan. Untuk melakukan metode brainstorming ini, Anda perlu menetapkan batas waktu atau ruang untuk menuliskan ide-ide Anda, misalnya 10 menit atau pada 3 lembar kertas. Tuliskan semua ide yang terlintas dalam pikiran Anda terkait masalah yang ada. Anda tidak perlu mengkhawatirkan kualitas tulisannya, karena tujuan brainstorming adalah untuk menghasilkan ide. Setelah Anda selesai menulis, cobalah untuk membaca ide-ide yang sudah Anda tuangkan ke dalam tulisan. Setelah itu, pilihlah ide yang kira-kira berpotensi untuk menjadi solusi bagi masalah yang ada. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Brainstorming Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses brainstorming sedang berlangsung, yaitu 1. Hindari mengkritik Saat melakukan brainstorming, sebisa mungkin hindari mengkritik atau langsung meragukan ide-ide yang muncul, terlebih saat brainstorming dalam kelompok. Ingat bahwa brainstorming dilakukan untuk membuka semua kemungkinan yang ada demi terciptanya solusi atau inovasi bagi masalah tersebut. 2. Hargai semua ide yang muncul Saat brainstorming, semua ide dan gagasan harus diterima dan dihargai, walau mungkin mereka sangat unik atau terdengar mustahil. Justru ide-ide seperti ini dapat memancing ide-ide yang lebih baik dari anggota kelompok lainnya. 3. Analisis ide yang dihasilkan Setelah proses brainstorming selesai, ide-ide cemerlang yang dihasilkan dari proses brainstorming harus dianalisis lebih lanjut. Dengan begitu, ide-ide tersebut bisa menjadi satu gagasan yang lebih utuh dan solutif. Brainstorming bisa menjadi salah satu sarana yang sangat baik untuk menghasilkan solusi bagi sebuah masalah. Namun, ada kalanya metode ini tidak cocok untuk memecahkan masalah pada sebagian orang. Jika Anda adalah salah satu yang seperti itu, jangan menyerah dulu karena masih ada metode lain yang bisa dilakukan. Guna mengetahui metode pemecahan masalah yang cocok dengan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Tahapideasi dalam design thinking adalah tahap saat anggota tim memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada. Proses awalnya adalah dengan merumuskan HMW Question - pertanyaan "How Might We" - pertanyaan ini membuka kemungkinan-kemungkinan awal untuk memicu ide-ide kreatif lebih banyak. Untuk mudahnya, "How might we" kita terjemahkan bebas
translation by you can also view the original English article Jika kamu lebih dari penasaran tentang apa definisi brainstorming, namun juga perlu segera memulainya, maka panduan ini adalah titik awal yang cepat namun menyeluruh untuk diikuti. Pelajari tentang tujuan brainstorming dan bagaimana mengikuti sebuah proses yang efektif dan kreatif untuk menghasilkan ide penyelesaian masalah. Apakah brainstorming itu? Definisi, asal, proses, dan tujuan sumber grafisApakah Brainstorming Itu? Pertama-tama, mari kita bahas definisi brainstorming. Sederhananya, brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan kritik atau penilaian. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation pengembangan ide baru. Barangkali ini karena fleksibilitasnya Sembari pelaku bisnis kebanyakan cenderung benar-benar menggunakan istilah "brainstorm", prosesnya digunakan dalam berbagai rentang, dari universitas hingga non-profit hingga tempat seni pertunjukkan. Brainstorming dapat dicapai oleh sebuah kelompok besar, kelompok kecil, atau bahkan seorang individu. Ada batasan pada jenis masalah atau pertanyaan yang dapat diselesaikan melalui brainstorming. Sementara istilah "brainstorming" relatif baru, konsepnya setua kreatifitas manusia. Ide memanfaatkan proses untuk bisnis, bagaimana pun juga, telah dikembangkan oleh Alex Osborn tahun 1941. Sebagai eksekutif periklanan, Osborn mengerti pentingnya kreatifitas untuk sukses dalam bukunya terbitan 1952 Kekuatan Kreatifitasmu Bagaimana Menggunakan Imajinasi, dia menuliskan "Tidak hanya di dalam bisnis namun dalam setiap lini, kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Osborn percaya bahwa kreatifitas seringkali dipadamkan dalam dunia bisnis karena 1 terlalu sedikit ide yang dibuat oleh terlalu sedikit orang dan 2 orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu cepat mengkritik dan menilai ide inovatif. Dia juga percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk kreatifitas, dan mempelajari skill kreatif. Dengan demikian, empat aturan Osborn tentang brainstorming didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan. Mereka adalah Tidak boleh ada kritik ide Cari jumlah ide yang besar Bangun pada tiap ide lainnya Dorong ide yang liar dan berlebihan Bagaimana Brainstorming Cocok ke Dalam Gambaran Yang Lebih Besar Sementara merupakan hal umum untuk membicarakan tentang atau bahkan menggunakan brainstorming sebagai tool, Osborn melihat itu sebagai bagian dari proses yang lebih besar. Menghasilkan ide, sebagai mana dia melihatnya, hanya akan berguna jika ide itu menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Proses yang lebih besar yang dikembangkan Osborn disebut Creative Problem Solving atau CPS Penyelesaian Masalah Kreatif. CPS mencakup empat tahap seperti yang dijelaskan dalam Creative Education Foundation Menjelaskan â Menjelajah visi dengan mengidentifikasi tujuan, harapan atau tantangan; mengumpulkan data untuk pemahaman yang lebih baik tentang tantangan, dan membuat pertanyaan tantangan yang mengundang solusi. Membentuk pengertian â Menjelajah ide melalui proses brainstorming. Mengembangkan â Memformulasikan solusi dengan mengevaluasi ide yang dibuat dalam proses ideation dan kemudian memilih solusi terbaik. Menerapkan â Memformulasikan sebuah rencana setelah menyelidiki sumber daya dan tindakan yang diperlukan untuk menempatkan solusi ke dalam tindakan. Proses ini telah digunakan oleh ribuan individu, bisnis, dan kelompok selama bertahun-tahun, berdasarkan pada empat prinsip inti yang dikembangkan tidak hanya oleh Osborn namun juga oleh banyak orang lainnya di Foundation. Prinsip inti tersebut adalah Pemikiran Berbeda dan Konvergen Harus Seimbang â Kunci untuk kreatifitas adalah mempelajari cara untuk mengidentifikasi dan menyeimbangkan perluasan dan penyempitan cara berpikir dilakukan secara terpisah. Itu juga penting untuk mengetahui kapan mempraktikkan metode pemikiran ini. Tanyakan Masalah Sebagai Pertanyaan â Solusi lebih siap ditemukan dan dikembangkan ketika tantangan dan masalah dinyatakan ulang sebagai pertanyaan terbuka dengan banyak kemungkinan. Pertanyaan seperti ini menghasilkan banyak informasi kaya, sementara pertanyaan tertutup cenderung mendapatkan konfirmasi atau penolakan. Pernyataan cenderung menghasilkan respon terbatas atau tidak sama sekali. Menunda atau Menangguhkan Penilaian â Seperti yang Osborn pelajari dalam penelitian awalnya tentang brainstorming, penilaian langsung sebagai respon sebuah ide mematikan pembentukan ide. Ada waktu yang lebih pantas dan perlu untuk menerapkan penerapan ketika menyimpulkan. Fokus pada "Ya, dan" daripada "Tidak, tetapi" â Ketika membentuk informasi dan ide, bahasa itu penting. "Ya, dan" membuat kelanjutan dan perluasan, yang mana itu perlu dalam tahapan tertentu CPS. Hati-hati penggunaan kata "tapi" â yang diikuti oleh "ya" atau "tidak" â menutup pembicaraan, menolak semuanya yang telah datang sebelum itu. Bagaimana Brainstorming Dilakukan? Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak "variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama Langkah 1. Rencanakan Sesi Brainstormingmu Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh, "Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah dengan layanan pelanggan kita". Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau project baru. Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari. Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input kelompok. Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya. Langkah 2. Pilih Sebuah Proses Brainstorming Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya. Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang lebih kreatif. Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu cenderung mendominasi kelompok atau memilih untuk tidak terlibat di dalam kelompok pendekatan ini mungkin berguna. Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis misalnya sebagai pelanggan yang marah hingga yang fantastis Superman, atau Jin Aladdin. Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya "bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi yang positif dan berguna. Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background. Pelajari lebih lanjut tentang proses brainstorming ini Langkah 3. Mempersiapkan Aturan Dasar Brainstorming Proses brainstorming biasanya dimulai dengan pengenalan umum pada proses, aturan dasar, jadwal, dan detail kritikal lainnya seperti lokasi kamar mandi!. Kebanyakan fasilitator mengatur aturan terkait penggunaan ponsel dan/atau laptop selama proses brainstorming. Kebanyakan fasilitator mulai dengan sesi mencairkan suasana yang mengatur irama dan menjelaskan hubungan antara pelaku brainstorming. Penting bahwa semua anggota kelompok mengerti bahwa, untuk tujuan brainstorming, mereka setara. Bahkan seorang anggota dari manajemen atas saat ini hanyalah anggota dari kelompok itu. Temukan lebih banyak aturan brainstorming yang membantu membimbing pada sesi yang sukses Langkah 4. Menerapkan Proses Brainstorming Brainstorming adalah proses yang dibimbing oleh fasilitator. Fasilitator menyajikan pertanyaan dan meminta respon. Jika kamu seorang fasilitator, maka kamu akan yang menjadi pemimpin kelompok melalui prosesnya. Aturan brainstorming tidak ada kritik, tidak ada penilaian penting untuk mendorong sehingga setiap orang merasa nyaman dalam berkontribusi. Juga, pastikan bahwa semua ide dituliskan pada whiteboard atau diagram, entah olehmu atau asistenmu. Bila perlu, kamu mungkin menerapkan bentuk brainstorming tambahan untuk membatasi atau mendorong partisipasi dalam kelompok, memicu kreatifitas, atau mengelola permasalahan lainnya. Langkah 5. Simpulkan Proses Brainstorming Setelah kamu merasa telah cukup banyak ide yang dihasilkan, waktunya untuk mengevaluasi ide untuk menentukan yang mana yang paling berguna. Sebagai fasilitator, kamu mungkin memilih untuk mengundang anggota kelompok untuk menuliskan catatan pada diagram untuk mengomentari ide, atau kamu mungkin cukup memfasilitasi percakapan dengan timmu. Setelah kelompok memilih beberapa ide untuk didalami, berkerja dengan timmu untuk mengembangkan kelompok berorientasi tugas untuk menggali ide ini lebih jauh dalam sebuah timeline. Sebagai contoh, sebuah ide yang terkait dengan peningkatan teknologi mungkin ditunjukkan kepada kelompok yang melibatkan ahli IT dan individual yang menggunakan software pada basis harian. Hasilnya adalah timeline yang jelas dan dapat dikerjakan untuk menerapkan bentuk ide barumu, dan pastikan untuk menentukan tanggal untuk rapat tindak lanjut. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana merencanakan sesi brainstorming dengan benar Mengapa Brainstorming Berkerja Sangat Baik? Berdasarkan Creative Education Foundation milik Osborn, rahasia ini terletak pada memisahkan pemikiran kritis dari pemikiran kreatif. "Ini berarti menghasilkan lebih banyak pilihan sebelum kamu mempertimbangkan untuk mengevaluasinya". Hasil brainstorming adalah ide yang tidak hanya praktikal namun juga benar-benar inovatif. Mereka adalah ide yang cenderung membantu perubahan organisasi dari pemikiran "seperti biasanya" menjadi "di luar batas". Berdasarkan pada teori brainstorming, setiap orang itu kreatifâdan kreatifitas itu dapat ditingkatkan dan dikekang. Ini berarti bahwa brainstorming mungkin menghasilkan ide dari "non-kreatif"âorang-orang dalam pekerjaan seperti keuangan, administrasi kantor, atau perdaganganâyang tidak pernah diminta untuk berkontribusi pada proses pengembangan ide. Oleh karena itu, hasilnya cenderung mencakup ide yang memperhitungkan sudut pandang dan proses pemikiran yang luas. Ini berarti bahwa hasil sebuah sesi brainstorming yang baik bisa mengejutkan dan inovatif. Mengapa Brainstorming Hanya Merupakan Bagian Dari Proses Yang Lebih Besar Brainstorming adalah cara yang bagus untuk membentuk ide kreatif dan unik dan tentu saja pembentukan ide itu sendiri tidak akan memberikan hasil. Dengan demikian, brainstorming terpisah dari evaluasi; evaluasi terpisah dari penerapan; penerapan hanya mungkin setelah sebuah langkah tindakan telah diterima dan didanai. Dari sudut pandang Osborn, tujuan brainstorming bukanlah hanya menghasilkan ide. Itu adalah momen dimana pikiran menghakimi terpisah dari imajinasiâdan imajinasi diijinkan untuk bergerak bebas. Dari proses ini, mungkin hadir sebuah bentang ide yang luas, beberapa baru bagi manajemen, yang memiliki potensi untuk mengubah sebuah bisnis untuk lebih baik. Namun bagaimana pun juga setelah proses brainstorming selesai, evaluasi dan implementasi adalah kunci menuju sukses. Brainstorming Membantu Menghasilkan Ide Kreatif Dan Dapat Dilakukan Brainstorming, atau ideation, hanyalah salah satu bagian dari proses yang lebih besar untuk memperluas dan membangun kreatifitas bisnis. Dikembangkan oleh eksekutif periklanan Alex Osborn, brainstorming adalah sebuah tool yang menakjubkan untuk melibatkan banyak karyawan dalam proses penyelesaian masalah secara kreatif. Brainstorming bukanlah akhir dalam proses itu sendiri. Namun, itu diikuti dengan klarifikasi masalah, tantangan atau pertanyaan. Itu juga diikuti oleh evaluasi dan pengembangan ide dan, akhirnya, dengan implementasi ide kreatif menjadi praktikal dan berguna. Maju Melebihi Definisi Brainstorming Dan Mulailah Pelajari lebih lanjut dalam Panduan Muktahir Untuk Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik atau temukan lebih banyak teknik pembentukan ide kreatif di dalam artikel ini Brainstorming secara definisi adalah bagian dari proses kreatif yang lebih besar. Gunakan itu untuk menghasilkan ide secara sendiri atau sebagai sebuah kelompok. Pastikan untuk menetapkan target pada masalah yang jelas, mengikuti beberapa aturan dasar untuk menjaga kelompok tetap dalam jalurnya, dan pastikan untuk memproses ide pada saat penyelesaiannnya. Dengan cara itu, kamu dapat mengambil tindakan pada kebanyakan ide inovatif dan relevan yang kamu pikirkan.
FVdlws. 18017645145324355329371448
pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming